Minggu, 28 November 2010

Ritual Upacara Kematian di Toraja

Ketidakpastian akan misteri kehidupan setelah mati, menciptakan kekhawatiran akan nasib si mati di alam baka. Di dataran tinggi Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, upaya untuk menguak misteri itu telah menciptakan sebuah prosesi religius yang begitu rumit, kompleks, dan memakan banyak tenaga serta biaya. Masyarakat Toraja menyebutnya dengan Upacara Rambu Solok.

Ritual itu dikenal sebagai upacara pengantar jenazah seseorang ke penguburan.

Meski hanya sebuah ritual kematian, penyelenggaraan upacara itu layaknya sebuah pesta besar. Sebab, puluhan ekor kerbau dan babi mesti dikorbankan dengan melibatkan massa secara kolosal dan membutuhkan dana puluhan hingga ratusan juta bahkan milyaran rupiah.

Jika mengikuti tata cara Aluk To Dolo, upacara Rambu Solok sebenarnya adalah upacara yang rumit dan kompleks. Namun, sejak masuknya agama Kristen, Katolik, dan Islam, beberapa bagian prosesi telah dihilangkan. Kini, secara umum, ada empat bagian prosesi yang masih terus dilakukan, yaitu Mapalao, penerimaan tamu, penyembelihan kerbau, dan penguburan.

Upacara Mapalao adalah ritual untuk membawa jenazah ke pusat prosesi, yaitu di rumah adat Tongkonan. Mapalao dilakukan dengan mengarak keranda jenazah dari rumah tinggal menuju Tongkonan keluarga. Di sanalah, jenazah disemayamkan sementara waktu di sebuah Lakean yang terletak di ujung Tongkonan.

Usai upacara Mapalao, keluarga menerima kedatangan para tamu untuk memberi penghormatan terakhir kepada almarhum. Bunyi lesung yang ditabuh sejumlah wanita menjadi pertanda ada tamu yang datang.

Para tamu datang dalam kelompok-kelompok keluarga dengan membawa hewan seperti kerbau dan babi untuk disumbangkan. Setiap kali rombongan tamu tiba, tuan rumah segera membawa mereka ke Lantang dan menyediakan hidangan. Di saat yang sama, alunan kidung kesedihan dari penari Renteng sengaja dilantunkan untuk menggambarkan sejarah hidup almarhum.

Proses yang agak rumit terjadi saat upacara penyembelihan kerbau. Sebab, hewan yang telah diterima keluarga, baik dari sumbangan maupun keluarga sendiri akan dihitung oleh panitia yang terdiri dari keluarga, aparat desa, dan masyarakat adat. Dalam proses ini, sering terjadi negosiasi yang alot.

Terkadang, protes datang karena ketakpuasan soal jumlah kerbau yang harus disembelih. Namun, kesepakatan akhir tetap harus terjadi, tak peduli proses negosiasi berakhir dengan protes. Di depan Tongkonan dan keranda jenazah, satu demi satu tebasan pedang para penjagal mengakhiri ajal sang kerbau.

Setelah semua rangkaian upacara telah dilewati maka saatnya dilakukan penguburan. Masyarakat Toraja mempunyai tradisi unik dalam mengubur orang yang telah mati. Penguburan tak dilakukan di tanah, tapi di goa-goa alam yang terletak di tebing-tebing pegunungan. Bahkan, mereka meyakini bahwa semakin menantang proses penguburan maka semakin tinggi pula derajat keluarga yang meninggal.

Akhirnya, sebuah prosesi penguburan yang sangat berbahaya dilakukan. Mulai dari kelincahan, keberanian, serta dorongan keyakinan spiritual. Terkadang, nyawa harus dipertaruhkan dalam proses penguburan ini. Semuanya dilakukan dengan penuh keyakinan bahwa yang diperbuat akan membahagiakan leluhur yang telah meninggal.

Quote:

Rombongan keluarga besar dan jenazah memasuki rante di Tongkonan Tombang, Tosapan, Kecamatan Makale, tempat terakhir almarhumah disemayamkan. Jarak yang ditempuh sekitar tiga kilometer.

Quote:

Jenazah dibawa ke lakkean, tempat khusus selama upacara berlangsung, dan foto almarhumah dengan berbagai dekorasi hitam dan merah.
Quote:

Babi pun diboyong ke rante untuk dipotong dan dibagi-bagikan.
Quote:

Adu kerbau ikut mewarnai rangkaian upacara. Orang sering bertaruh uang dalam atraksi adu kerbau ini.
Quote:

Kerbau Belang ( Tedong Bonga) yang harganya paling murah 150 juta rupiah turut disembelih
Quote:


Kerbau yang disembelih dengan cara berdiri.

Quote:

Daging yang dilemparkan ke berbagai arah penjuru angin, menandakan penghormatan ke seluruh wilayah tongkonan.

Quote:


Ma'badong, tarian khas dalam upacara rambu solok, membuat penarinya terhanyut dalam suasana ritual
Bagaimana pun, rambu solok telah menjadi fenomena dalam kehidupan masyarakat, bahkan tidak jarang melahirkan sikap pro dan kontra. Pada satu sisi budaya ini dianggap positif. Bukan hanya dalam rangka melestarikan adat istiadat dan tradisi, tapi juga berdampak pada kehidupan keseharian masyarakat, terutama dengan kebersamaan dan kerjasama warga.

Belum lagi jika dikaitkan dengan pengembangan sektor pariwisata, karena tradisi ini dianggap sebagai salah satu sektor unggulan dan sangat potensial mendatangkan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Di sisi lain, kritik terhadap pelaksanaan pesta ini juga mulai berkembang. Penggunaan dana yang terkadang mencapai angka puluhan miliar dinilai oleh sebagian kalangan telah di ambang batas kewajaran, dan menciptakan budaya boros bagi masyarakat. Untuk sebagian warga, biaya pelaksanaan pesta rambu solok akan terasa sangat besar dan menjadi beban bagi mereka.

Meski demikian, mereka tetap harus melaksanakannya, dalam rangka menjaga gengsi dan popularitas. Belum lagi kewajiban untuk membayar utang bagi mereka yang telah membantunya saat pelaksanaan pesta.

Pro-kontra terhadap pelaksanaan ritual ini tentunya harus bisa disikapi secara bijak. Sebagai sebuah tradisi yang telah menjadi aset daerah tentunya kita tidak ingin budaya ini hilang. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dari segenap elemen dan pelaku pembangunan untuk menemukan formula efektif dan menguntungkan.

Di tingkat masyarakat perlu terbangun kesadaran bahwa pelaksanaan pesta yang berlebihan akan lebih banyak berimplikasi negatif dibandingkan positifnya.

Binatang - binatang transparan

1. Katak transparan

Asli dari Venezuela, Katak Kaca milik keluarga amfibi Centrolenidae (order Anura). Sementara warna latar belakang umum dari kebanyakan katak kaca berwarna hijau limau, binatang ini mempunyai kulit perut transparan, sehingga jantung, hati, dan saluran pencernaan yang terlihat melalui kulit.

2. Kepala ikan transparan

Aneh ini dalam ikan air disebut Barreleye (Macropinna microstoma) memiliki kepala dan tubular mata. Hal ini sangat sensitif terhadap cahaya mata yang dapat memutar, perisai berisi cairan di kepalanya, sedangkan mata tubular ikan, baik di dalam kepala, yang dibatasi oleh lensa hijau terang. Titik mata ke atas (seperti yang ditunjukkan di sini) saat ikan mencari makanan di atas kepala. Mereka menunjuk ke depan ketika ikan menyusu. Dua titik di atas mulut ikan tidak mata: mereka adalah organ penciuman disebut nares, yang analog dengan hidung manusia.

3. Kupu-kupu transparan

Ditemukan di Amerika Tengah, dari Mexico ke Panama, Glasswing Butterfly (Greta Oto) adalah sebuah kuas-footed sayapnya kupu-kupu mana. Jaringan di antara urat-urat sayapnya tampak seperti kaca.

4. Cumi Transparan

Ditemukan di belahan bumi selatan samudera, Glass Squid (Teuthowenia pelusida) memiliki organ cahaya pada mata dan memiliki kemampuan untuk menggulung menjadi bola, seperti landak laut. Ini adalah mangsa dari banyak ikan laut dalam (misalnya hiu goblin) serta ikan paus dan kelautan burung laut.

5. Transparan Zebrafish

Tembus ini zebra diciptakan pada tahun 2008 oleh para ilmuwan sehingga mereka dapat mempelajari proses penyakit, termasuk penyebaran kanker. Ikan yang transparan memungkinkan para peneliti di Children's Hospital Boston untuk langsung melihat organ-organ internal ikan dan mengamati proses seperti pertumbuhan tumor secara real-time dalam organisme hidup.

6. Transparan Icefish

Dana di perairan dingin di sekitar Antartika dan selatan Amerika Selatan, buaya icefish (Channichthyidae) memakan krill, copepods, dan ikan lainnya. Darah mereka transparan karena mereka tidak memiliki hemoglobin dan / atau hanya tidak berfungsi eritrosit. Metabolisme mereka hanya bergantung pada oksigen terlarut dalam cairan darah, yang diyakini akan diserap secara langsung melalui kulit dari air. Ini bekerja karena air dapat melarutkan oksigen saat terdingin. Dalam lima spesies, gen untuk mioglobin dalam otot juga telah menghilang, meninggalkan mereka dengan putih hati, bukan merah muda.

7. Transparan Amphipod

Disebut Phronima, binatang yang tidak biasa ini adalah salah satu dari sekian banyak spesies aneh baru-baru ini ditemukan di sebuah ekspedisi ke laut dalam pegunungan di Atlantik Utara.Para ilmuwan mengatakan Dalam ironis strategi bertahan hidup makhluk shrimplike kecil ini menunjukkan segala sesuatu yang di dalam dan luar dalam usaha untuk menghilang.

8. Udang larva transparan

Ditemukan di di perairan sekitar Hawaii,ini udang larva punggung babi.

9. Transparan salp

Ini ubur-ubur-seperti binatang yang dikenal sebagai pakan Salps tanaman kecil di dalam air yang disebut fitoplankton (ganggang laut). Mereka adalah binatang gentong yang dapat berkisar dari satu sampai 10 cm panjangnya.

10. Ubur-ubur Transparan

Ubur-ubur berenang bebas-anggota phylum Cnidaria. Mereka ditemukan di setiap laut, dari permukaan ke dalam laut. Banyak ubur-ubur begitu transparan sampai mereka hampir mustahil untuk melihat. Yang satu di atas adalah dari genus Arctapodema, dengan ukuran panjang satu inci (2,5 sentimeter-lama).

SD card dari besi

Hoodman merilis kartu memori terbuat dari besi, Raw Steel SDHC Card sehingga tidak mudah patah.

Kartu memori ini diklaim sebagai memori SDHC yang terkuat yang ada saat ini karena bahannya (cover) terbuat dari besi yang menjamin kartu memori tidak mudah patah. Bagian luarnya juga diberi lapisan Epoxy yang membuat kartu memori ini juga anti air.

Selain tangguh, Raw Steel SDHC juga cepat, dengan memberikan kecepatan transfer class 10. Hoodman Raw Steel SDHC akan dijual dalam 4 kapasitas mulai dari 4GB, 8GB, 16GB dan 32 GB dengan harga yang belum diketahui karena peluncurannya adalah Senin (15/11) waktu Amerika Serikat (AS) atau Selasa (16/11) waktu Indonesia.